sps
Jumat, 19 Juni 2009
Depok, 16 Juni 2009Sesungguhnya cikal bakal organisasi para dokter di Indonesia lahir pada tahun 1911 dengan nama Vereniging Van Indische Artsen yang kemudian dengan alas an munculnya kesadaran nasionalisme dan keinginan untuk mempersamakan status dengan dokter-dokter Belanda, organisasi ini berganti nama menjadi Vereniging Van Indonesche Geneeskundigen (VIG)। Disinilah berkumpul tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan seperti Dr। Wahidin Sudiro Husodo, Dr। Soetomo, Dr। Cipto Mangunkusumo dan lain-lain।Pada tahun 1948 lahir pula Perkumpulan Dokter Indonesia di daerah pendudukan Belanda yang berfungsi pula sebagai organisasi perjuangan kemerdekaan,disamping itu di Yogya juga berdiri Perkumpulan Thabib Indonesia (Perthabin) sebagai kelanjutan VIG।Dengan didasari semangat persatuan dan kesatuan dan kesadaran bahwa tidak mungkin ada organisasi kedokteran lebih dari satu,maka keduanya bersepakat untuk meleburkan diri dan membentuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI)।Pada tanggal 24 Oktober 1950, Dr। R। Soeharto atas nama Pengurus IDI menghadap notaries R। Kadiman guna mencatatkan pembentukan IDI yang disepakati berdasarkan Muktamar Dokter Warga Negara Indonesia yang diadakan tanggal 23-29 September 1950 di Deca Park, Jakarta.Selanjutnya setiap tanggal 24 Oktober ditetapkan sebagai hari ulang tahun Ikatan Dokter Indonesia (IDI).Keanggotaan IDI sampai saat ini berjumlah 74.502 Dokter yang tersebar di 31 Wilayah dan 343 Cabang. Dibawah IDI bernaung pula 33 Perhimpunan Dokter Spesialis (PDSp), 37 Perhimpunan Dokter Seminat (PDSm), 1 Perhimpunan Dokter Pelayanan Kedokteran Tingkat Pertama (PDPP), 2 Perhimpunan Dokter Penunjang Pengembangan Profesi Kedokteran (PDP3K) dan 1 Perhimpunan Dokter Se-Okupasi (PDsO)Dalam interaksinya dengan dunia internasional, IDI pun merupakan anggota dari World Medical Association (WMA), Confederation Medical Association of South East Asian Nation ( MASEAN).Dikutip dari Buku Agenda PB IDI Th.2009,(Posted by Daffa RF)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar